NIA MIFY: Hal - hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melamar

Kamis, 14 Juni 2012

Hal - hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melamar

Hm..melamar seorang gadis ya sangat dianjurkan.tapi ingat ada hal-hal yang perlu diperhatikan;

1. Jangan melamar wanita yg sedang dilamar oleh orang lain.

Dalilnya :
Dari Ibnu Umar ra bahwa Rosulullah SAW bersabda:
Janganlah seseorang diantara kamu melamar seseorang yang sedang dilamar saudaranya,hingga pelamar pertama meninggalkan atau mengizinkannya.

(Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari)

Terus gimana donk kita tahu kalau si gadis itu masih single /masih sendirialiasa belum ada yang melamar?
nach ini dia yang sering terjadi.
Usahakan cari info sedetil mungkin tentang si gadis tsb termasuk statusnya.
Biasanya…info bisa didapat dari orang2 terdekatnya terutama dari keluarganya.
Tapi yang paling penting juga dari kejujuran si gadis tsb hehehhe

2. Memilih Pasangan Hidup

Pilihlah wanita yang beriman dan saleh untuk jadi pasanganmu.Jangan memilih wanita karena kecantikannya lebih-lebih karena hartanya hehehhe.
Karena kecantikan/paras dan harta bias hangus dimakan waktu..tapi kesolehan dan iman akan tetap terpatri dalam hidupnya.
Ada nggak dalilnya kalau kita harus pilih wanita sholeh dan beriman?

Nich..saya beri info ya;
Dalilnya?:
A.Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita (isteri) yang sholehah. (HR. Muslim)

B.Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu. (HR. Muslim)

C. “Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

D. “Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama” (HR. Ibnu Majah)

E. Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).

F.“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin” [An Nuur:3]

3. Selidiki Sifat Marahnya

Hm..sangat disarankan juga untuk mengamati sifat amarah calon pasangan hidup kita.
Kenapa?
Karena banyak sekali terjadi kasus perceraian dikarenakan pasangan tidak bias mengawal ledakan emosi hingga keluar ucapan2 CERAI,PULANG SAJA KE RUMAH ORTUMU DLL.

Pada saat anda sudah menikah, sebaiknya hanya ada 1 pihak saja yang marah. Yang lain sebaiknya mengalah. Ketika marah, jangan sekali-kali mengucapkan kata “Cerai.” Sebab itu bukanlah kata yang bisa diucapkan secara main-main atau untuk mengancam.

Dalilnya??
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga hal yang bila dikatakan dengan sungguh akan jadi dan bila dikatakan dengan main-main akan jadi, yaitu: nikah, talak dan rujuk (kembali ke istri lagi).” Riwayat Imam Empat kecuali Nasa’i. Hadits shahih menurut Hakim.

Jadi ingatlah sebuah nasihat…Sebaik-baik orang adalah yang diam jika dia marah. Jika pun berkata, dia sekedar mengungkapkan hal yang dia tidak suka tanpa menyebut anda dengan sebutan yang buruk.

Dalilnya?
Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya.
(HR. Ar-Ridha)

4. Adanya Rasa Cinta Saat Menikah

Hehehe..untuk menikah itu diperlukan rasa cinta/persetujuan dari kedua belah pihak.
Jangan ada pemaksaan…tukh kayak kisah Siti Nurbaya dengan datuk Maringgih udah bukan jamannya lagi dan bertentangan dengan Islam.
Kaum wanita juga punya hak untuk memberikan pendapatnya.

Dalilnya?
Dari Zakwan ia berkata: Aku mendengar Aisyah berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang seorang gadis perawan yang dinikahkan oleh keluarganya, apakah ia harus dimintai persetujuan ataukah tidak? Beliau menjawab: Ya, harus dimintai persetujuan! Lalu Aisyah berkata: Aku katakan kepada beliau, perempuan itu merasa malu. Rasulullah saw. bersabda: Itulah tanda setujunya bila ia diam. (Shahih Muslim No.2544)
Nach jelaskan?jadi si gadis/wanita juga harus ditanya persetujuannya ya..

5. Mencintai Pasangan Yang Wajar

Tahu nggak dalam Islam itu dilarang mencintai sesuatu yang berlebihan.Kita hrs mengutamakan cinta hakiki kita kepada Allah dan Rosulnya.
kalaupun kita mencintai sesame insane/pasangan ya karena Allah..jangan karena hal lainnya.
dalilnya:

Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)

Dan harus di ingat juga lho tentang kedudukan suami dalam sebuah keluarga.bagaimanapun suami adalah pemimpin keluarga dan iman sebuah keluarga.
dalilnya??

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)..” [An Nisaa’:34]

Ada lagi nich;
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiba menurut cara yang baik akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan atas istrinya.
(QS.Al Baqarah :228)

Jadi jelaslah bahwa suami sebagai nahkoda rumah tangga untuk berlayar menuju neraka atau syurga.Suamilah yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam sebuah rumah tangga.

Nasihat: Usahakan sering-seringlah berdo’a:
“Robbana hablana min azwaajina wa dzurriyatina qurrota a’yuun. Waj’alna lil muttaqiina imaama”
(Ya Allah, jadikanlah istri-istri dan anak-anak kami sebagai penghibur hati. Dan jadikanlah kami sebagai pemimpin orang-orang yang takwa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar